Titik Api Meningkat, Satgas Udara Lanud RSN Bergerak Cepat Selamatkan Riau Dari Asap

Titik Api Meningkat, Satgas Udara Lanud RSN Bergerak Cepat dok foto(Red)
SIGAPNEWS.CO.ID | Pekanbaru, Kamis (24/7/2025), Penerangan Lanud Rsn. Jumlah titik api di wilayah Provinsi Riau kembali meningkat signifikan dan memicu kekhawatiran berbagai pihak. Data terkini mencatat sebanyak 207 titik api tersebar di sejumlah kabupaten di Provinsi Riau, dengan konsentrasi tertinggi berada di Kabupaten Rokan Hilir 110 titik, Rokan Hulu 63 titik, Pelalawan 20 titik, Siak 6 titik, Bengkalis 6 titik dan Kabupaten Kampar 2 titik. Situasi ini dinilai cukup darurat, mengingat beberapa titik api terletak di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan berpotensi menimbulkan polusi lintas batas.
Menanggapi kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Riau secara resmi menaikkan status menjadi Tanggap Darurat Karhutla. Sejalan dengan itu, Satuan Tugas (Satgas) Udara Karhutla yang dipimpin langsung oleh Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, M.M.Pol., M.M.O.A.S., melakukan langkah cepat dan koordinatif dalam mendukung upaya pemadaman. Satgas Udara ini beroperasi di bawah sinergi lintas sektor dengan Kementerian/Lembaga terkait serta unsur TNI-Polri, termasuk Polda Riau dan Korem 031/Wira Bima.
Saat ini, Satgas Udara diperkuat dengan dua helikopter patroli, tiga helikopter water bombing, dan dua pesawat modifikasi cuaca milik BNPB. Armada ini terus dikerahkan ke titik-titik api yang sulit dijangkau oleh pasukan darat. Untuk memperkuat kapasitas operasi, dalam waktu dekat akan ditambah satu unit pesawat modifikasi cuaca dan dua helikopter water bombing guna mempercepat proses pemadaman serta memperluas jangkauan operasi udara.
Operasi darat dan udara dilakukan secara terpadu dan simultan. Tim darat dari berbagai unsur turut berjibaku memadamkan api, terutama di wilayah lahan gambut yang mudah terbakar. Danlanud RSN menyampaikan bahwa sinergi dan dedikasi seluruh elemen menjadi bukti nyata peran aktif TNI AU dalam menjaga keselamatan lingkungan dan masyarakat. “InsyaAllah, api akan segera padam,” tegas Marsma TNI Abdul Haris optimistis.
Lebih lanjut, masyarakat juga diimbau untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Praktik tersebut bukan hanya ilegal, tetapi juga sangat membahayakan lingkungan, kesehatan, dan masa depan generasi mendatang. Selain upaya pemadaman, Satgas Udara Lanud Roesmin Nurjadin juga terus mengedukasi masyarakat agar lebih memahami dampak buruk Karhutla. Tindakan preventif dinilai sama pentingnya dengan respons darurat, demi mencegah terulangnya krisis asap besar seperti tahun-tahun sebelumnya.
Editor :Erick Simanjuntak
Source : Pen AU