HT Rusli Ahmad Tak Pantas Dipanggil ''Kyai'', Panglima Hulubalang: Itu Remehkan Kami Anak Melayu!

Hulubalang Melayu Riau kota Pekanbaru.dok foto (Hulubalang LAM PKU)
SIGAPNEWS.CO.ID | Pekanbaru - Kabar penonaktifan Datuk H.T. Rusli Ahmad sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Riau mendadak menyulut reaksi dari berbagai pihak, termasuk Hulubalang Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Kota Pekanbaru.
Hendry Rambah, selaku Panglima Hulubalang LAM Riau Kota Pekanbaru, mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan tersebut dan menilai pernyataan Oknum dari PBNU sebagai merendahkan.
Hendry Rambah, saat diwawancarai di kantor LAM Riau Kota Pekanbaru, menyatakan bahwa keputusan penonaktifan Rusli Ahmad secara mendadak sangat disayangkan. Selain sebagai tokoh di Riau, Rusli Ahmad juga menjabat sebagai Dewan Pembina di Hulubalang Lembaga Adat Melayu Riau Kota Pekanbaru.
Panglima Hulubalang menyampaikan bahwa pernyataan Oknum dari PBNU, yang menyebutkan bahwa Datuk H.T. Rusli Ahmad tidak pantas dipanggil Kyai, sangat mengusik mereka sebagai anak keponakan Melayu.
"Panggilan Kyai tidak hanya berkaitan dengan jabatan di NU, tapi juga merupakan bentuk penghormatan yang santun dalam memanggil seseorang," ungkap Hendry Rambah. Ia menambahkan bahwa panqqilan Kyai merupakan ekspresi kesantunan dan kehormatan dalam budaya Melayu.
Hendry Rambah juga turut menyoroti kisruh yang terjadi di tubuh PBNU Provinsi Riau. Meskipun tidak memiliki kepentingan dalam persoalan internal PBNU dan PWNU Riau, ia menyayangkan pernyataan merendahkan dari Oknum PBNU terhadap tokoh Riau. Panqlima Hulubalang menegaskan bahwa PWNU Provinsi Riau dapat berjalan dengan baik di bawah kepemimpinan Datuk H.T. Rusli Ahmad.
"Sudah banyak langkah nyata yang diambil oleh PWNU Riau di bawah kepemimpinan beliau untuk membawa nama NU ke publik," ungkap Hendry Rambah. Ia meminta agar pernyataan merendahkan dari Oknum PBNU dapat ditarik kembali, mengingat hal tersebut dinilai merendahkan tokoh Riau dan merusak marwah Melayu di Riau secara keseluruhan.
Hendry Rambah menutup pernyataannya dengan mengajak Oknum dari PBNU untuk bersikap santun dalam menyampaikan pernyataan. Ia menekankan bahwa Melayu identik dengan Islam, dan PBNU sebagai lembaga organisasi besar yang sangat dihormati, seharusnya menempatkan orang-orang yang bijaksana dan santun baik dalam perbuatan maupun ucapannya.
"Marwah NU di Nusantara ini harus tetap dijaga tanpa ada carut marut yang menyangkutkan pribadi seseorang," tutup Panqlima Hulubalang LAM Riau Kota Pekanbaru, Hendry Rambah. Publik menanti perkembangan lebih lanjut terkait penonaktifan Rusli Ahmad dan tanggapan dari pihak PBNU.
Editor :Erick Simanjuntak
Source : Rls