Calon DPD RI NO 28, H.T.Rusli Ahmad Tolak Careteker, yang Otomatis Membuang 235 Tokoh Riau di PWNU
H.T.Rusli Ahmad dan Petinggi NU Riau.dok foto(Liputan)
SIGAPNEWS.CO.ID | PEKANBARU -- Ada informasi menarik Pertemuan yang diprakarsai Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Suleman Tanjung yang ditunjuk sebagai Ketua Caretaker PWNU Riau.
Oknum Ketua Caretaker PWNU Riau meminta agar Ketua kedepan harus alumni pondok dari Jawa seperti Tebu Ireng, Ponpes Bahrul Ulum, Ponpes Mamba'ul Ma'ari dan lainnya.
Suleman Tanjung, Rabu (17/1/2024) mengumpulkan PCNU se Riau mengaku sebagai upaya mempererat silaturahim dengan masyarakat Nahdiyin, walaupun faktanya terjadi gelombang pecah belah pemecatan secara sepihak terhadap sejumlah tokoh tokoh Riau yang tergabung dalam kepengurusan PWNU Riau, sebagai tokoh melayu Rusli Ahmad tidak layak panggil Kyai ditambah bukan alumni ponpes.
Sulaiman mengklaim orang yang ditunjuk sebagai tim Caretaker PWNU Riau, memiliki tugas utama mengawal Konferensi Wilayah (Konferwil) PWNU Riau yang merupakan pemilihan permusyawaratan dan penetapan program kerja NU di masa mendatang.
Sesuai keputusan rapat gabungan suriyah dan tanfidziyah pada 16 Desember lalu, Suleman Tanjung memiliki waktu enam bulan untuk menyelesaikan tugasnya sebagai Caretaker.
Suleman mengaku pentingnya menjalin hubungan yang baik dengan PCNU dan semua pengurus untuk membangun silaturahim yang kuat dan meningkatkan kemajuan NU di Riau.
"Dalam konteks peraturan PBNU, bahwa jabatan politik tidak boleh tumpang tindih dengan jabatan organisasi NU," ujar Ketua Caretaker PWNU Riau, Suleman Tanjung, Rabu (17/1/2024).
Suleman menegaskan bahwa mekanisme penggantian pengurus yang mengundurkan diri telah diatur dengan baik dan PWNU dapat melakukan pleno untuk menentukan penggantinya.
Dia mengklarifikasi bahwa pleno yang dilakukan pada 13 November sebelumnya untuk menentukan Plt yang dilakukan oleh Rusli Ahmad tidak sesuai dengan ketentuan AD ART NU karena tidak mencapai kuorum yang dibutuhkan.
Selain itu, sesuai dengan peraturan, karena Rusli Ahmad merupakan Ketua, maka dalam aturannya yang bersangkutan harusnya mundur dari jabatan karena maju DPD, bukan cuti.
"Maka dengan adanya Caretaker, diharapkan PWNU Riau dapat melanjutkan kepemimpinan yang ada dan memastikan NU tetap berfokus pada tujuan dan program kerja yang lebih baik di masa mendatang," katanya.
Suleman Tanjung menegaskan proses Caretaker ini tidak terkait dengan deklarasi politik Rusli Ahmad yang mendukung Prabowo - Gibram, melainkan merupakan langkah yang diambil setelah Rusli Ahmad maju DPD RI, dan untuk mematuhi aturan hukum.
Poin yang perlu diluruskan adalah bahwa menurut AD ART dan Peraturan PBNU, ketua tanfidzia atau rois yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif harus mundur, sedangkan pengurus harian yang mundur hanya dianggap cuti.
Dengan penegasan ini, Suleman Tanjung berupaya menjelaskan bahwa proses Caretaker ini murni sebagai langkah tata kelola internal NU dan tidak ada keterkaitan dengan keputusan politik atau dukungan tertentu.
Tokoh melayu tidak layak dipanggil kyai
Kejamnya perlakuan orang terhadap Tokoh Riau Rusli Ahmad selain. Dilengserkan secara brutal dari Ketua PWNU Riau, orang Melayu juga dihina tak layak dipanggil Kyai
Faktanya Rusli Ahmad adalah anak melayu bukan alumni ponpes dan tidak ada darah keturunan kiyai jawa. Atas dasar ini sejumlah oknum merendahkannya dan tidak layak di panggil kyai. Padahal jokowi saja memanggil Rusli Ahmad dengan sebutan Kyai.
Anehnya Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Mas Fauzi menghina Rusli Ahmad tidak layak di panggil kyai seolah membenarkan ucapan sulaeman tanjung bahwa kedepan ketua PWNU Riau harus tamatan ponpes dari jawa.
“GP Ansor Rohil mengucapkan selamat atas KH Sulaiman Tanjung Wasekjen PBNU yang telah ditunjuk jadi karateker PWNU Riau,” ungkap Fauzi Ketua GP Ansor Rohil, Rabu (17/01/2024) di Bagansiapiapi.
Ketua GP Ansor Rohil juga mengkritik Rusli Ahmad tidak layak dipanggil kiyai, walaupun dia seorang tokoh melayu.
“Disini kami menilai bahwa pak Rusli Ahmad tidak layak dipanggil seorang kiai ,” kata Fauzi menghina Rusli Ahmad yang juga tokoh melayu Riau.
Read more info "Calon DPD RI NO 28, H.T.Rusli Ahmad Tolak Careteker, yang Otomatis Membuang 235 Tokoh Riau di PWNU" on the next page :
Editor :Erick Simanjuntak
Source : Rilis